Keberlanjutan
PENULIS:
Resmita Kusprasetianty
SINOPSIS:
Kegiatan penambangan bahan baku milik Indocement Kompleks Pabrik Citeureup di Bogor dilakukan dengan implementasi program pengelolaan lingkungan yang salah satunya adalah reklamasi lahan pascatambang dalam bentuk revegetasi. Upaya revegetasi telah dilakukan sejak tahun 2004 dan terus dilakukan secara progresif di blok-blok penambangan kuari batu kapur maupun tanah liat. Berbagai spesies vegetasi ditanam di area reklamasi lahan pascatambang dan terdapat 4 titik pemantauan revegetasi yang dilakukan secara rutin, yaitu tiga titik di kuari batu kapur dan satu titik di kuari tanah liat. Tujuan dari dilakukannya revegetasi adalah untuk memanfaatkan lahan pascatambang agar terjadi peningkatan keanekaragaman hayati dan mendukung fungsi ekosistem sekitar, serta mencegah terjadinya erosi akibat pembukaan lahan selama kegiatan penambangan berlangsung dan juga berpotensi sebagai penyimpanan cadangan karbon sekaligus penyerapan CO2.
Dengan semakin terasanya dampak dari emisi gas rumah kaca, salah satunya CO2, maka upaya mitigasi dampak dari emisi gas rumah kaca sangat diperlukan. Pohon-pohon yang ditanam untuk revegetasi lahan pascatambang dapat menyerap CO2 yang terlepas ke udara dari hasil penggunaan bahan bakar fosil maupun dari aktivitas makhluk hidup lainnya, sehingga dapat mengurangi emisi CO2. Penyerapan CO2 dapat diestimasi melalui cadangan karbon yang tersimpan dalam tumbuhan. Penelitian ini dilakukan dengan menghitung estimasi cadangan karbon menggunakan metode nondestruktif yang selanjutnya digunakan untuk analisis finansial dengan mengacu pada nilai tarif karbon sesuai UU Harmonisasi Perpajakan sebesar Rp30.000 per ton CO2 ekuivalen yang diterapkan pada skema perdagangan karbon dan pajak karbon.
Dari hasil penelitian didapatkan lokasi yang paling tinggi nilai indeks keanekaragaman hayati tingkat pohon dan potensi penyerapan CO2 adalah di Kuari Hambalang, diikuti dengan Kuari D 139C, Kuari D 139B dan yang terendah di Kebun Tegal Panjang. Dengan menggunakan data emisi dari penggunaan bahan bakar fosil pada kegiatan penambangan yang pada tahun 2022 sebesar 12.803 tonCO2e diimbangi dengan hasil perhitungan potensi penyerapan CO2 sebesar 16.667,04 tonCO2e maka terdapat selisih 3.864 tonCO2e yang dapat diikutkan pada skema perdagangan karbon. Sisa kredit karbon sebesar 3.864 tonCO2e apabila dikonversi menjadi nominal dalam rupiah, maka Indocement Kompleks Pabrik Citeureup berpotensi mendapatkan keuntungan Rp115.923.714 jika mengikuti skema perdagangan karbon.
PENERBIT:
Penerbit PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. – Citeureup
Gedung Corporate SHE Division
Jl. Mayor Oking Jaya Atmaja, Citeureup, Kab. Bogor, Jawa Barat